Kamis, 19 Februari 2009

SEJARAH PEMASARAN

Profesor Kotler sudah mensketsa sejarah pemasaran di AS menurut pengikut-pengikut kronologis events:1910 Emphasis atas teknik; 1920 Keuangan mengubah struktur, penggabungan, dll; 1930 Menerangkan atau ‘making buku melihat better’ di seluruh depression;1940 Production karena perlu mendapat lebih banyak barang-barang ke luar faster;1950 Sales karena produksi mendahului permintaan; 1960 Memasarkan identik dengan memperkembangkan produk baru dan markets;1970 Greater tekanan di strategis planning;1980 Untuk menjamin penggunaan terbaik sumber penghasilan. Untuk meringkaskan, konsep pemasaran sudah menjadi perlu untuk memperbaiki pengikut-pengikut:
Keasyikan dengan produksi sebagai aktivitas perusahaan mengesampingkan;
Celah komunikasi yang sudah berkembang di antara pelanggan dan pemasok mereka.

Bagi banyak perusahaan terutama barat, pemasaran berhasil sudah adalah pertanyaan memperkembangkan produk yang bisa diproduksi secara terus-menerus di banyak, untuk mencapai ekonomi kerak. Ini pada gilirannya berarti ‘mass marketing’ produk kepada orang banyak, yang mesti dibujuk (sering lewat teknik promosi yang bertekanan tinggi) ke ‘need’ tingkat nada terbatas pilihan produk.

Menurut Ken’ichi Yasumuro ahli Jepang yang Memasarkan, untuk menjadi dapat bersaing dengan pengusaha pabrik barat, pengusaha pabrik Jepang, pada gilirannya, dipakai ‘adaptable memasarkan systems’ atau AMS. Linked dengan sistem pembuatan yang fleksibel (FMS) ini menawarkan pendekatan yang berbeda secara signifikan. Kombinasi AMS dan FMS membolehkan tingkat nada variasi produk yang lebih luas dihasilkan secara ekonomis di tumpuk-tumpuk yang lebih kecil. Ini pada gilirannya memungkinkan tingkat yang lebih seksama mencocokkan ke customer’s keperluan nyata.

Abad ke21 ditandakan oleh kekuasaan sebenarnya pelanggan. Walaupun perubahan ini dari penjual pasar ke pasar pembeli sudah mulai dengan kenaikan persaingan dari khususnya Asia (Jepang, Korea Selatan, Cina, dll), sudah menjadi lebih hebat di yang terakhir sedikit tahun. Perusahaan harus menggabungkan tiga hal untuk hidup terus: orientasi produk, pembaharuan teknologi, dan pelanggan nilai. Terlalu banyak perusahaan masih mendesain produk mereka tanpa masukan pelanggan, hanya untuk merasa mereka tolakan di marketplace. Terlalu banyak perusahaan lupa akan pelanggan mereka setelah penjualan, hanya untuk kehilangan calon perusahaan mereka. Kunci sampai keberhasilan atas pemandangan pemasaran yang berganti secara kilat akan menjadi fokus kuat di marketplace dan jumlah total memasarkan janji ke menyediakan nilai kepada pelanggan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar